Semarang 10K Sukses Digelar, Jumlah Peserta Ditargetkan Bertambah Tahun Depan

Date : 01-02-2024

Ajang lomba lari Semarang 10K Powered by Isoplus sukses digelar di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023). Sekitar 2.100 pelari dari dalam dan luar negeri berpartisipasi dalam ajang ini. Pada tahun 2024, jumlah peserta direncanakan akan ditambah menjadi 5.000 orang.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, antusiasme pelari untuk mengikuti Semarang 10K sangat tinggi. Bahkan, pendaftaran daring lomba lari tersebut penuh hanya dalam waktu sekitar 4 menit.

Hingga Sabtu (16/12/2023) malam, Hevearita mengaku masih mendapat telepon dari orang yang ingin berpartisipasi dalam lomba berjarak 10 kilometer hasil kerja sama Pemerintah Kota Semarang, Isoplus, dan harian Kompas tersebut.

”Maka tadi kami sempat berdiskusi, insya Allah tahun depan itu pesertanya 5.000 orang,” kata Hevearita atau yang akrab disapa Mbak Ita dalam konferensi pers seusai lomba Semarang 10K, Minggu, di Semarang.

Ita memaparkan, jika jumlah peserta lomba Semarang 10K tahun depan ditambah menjadi 5.000 orang, lokasi start dan finis lomba itu mesti dipindahkan. Tahun ini, start dan finis Semarang 10K memakai area Balai Kota Semarang. Namun, area itu diperkirakan tidak cukup menampung 5.000 orang.

Oleh karena itu, Ita menyebut, ada kemungkinan lokasi start dan finis Semarang 10K dipindahkan ke kawasan Simpang Lima, Semarang. Dia juga meyakini, jika digelar di Simpang Lima, lomba tersebut akan memberi dampak positif lebih besar.

”Nanti bisa ditata di Simpang Lima, pastinya multiplayer effect-nya akan lebih besar,” kata Ita.

Menurut Ita, sekitar 70 persen peserta Semarang 10K berasal dari luar kota. Oleh karena itu, lomba tersebut berdampak positif pada perekonomian Semarang. Apalagi, para peserta lomba itu diperkirakan tidak hanya singgah satu hari di Semarang.

”Sejak kemarin, semua hotel di Semarang penuh. Jika ada pelari membawa keluarganya, kemungkinan baru pulang besok. Apalagi anak-anak sudah libur sekolah,” kata Ita.

Ita menambahkan, selain hotel yang penuh, tempat-tempat makan atau kuliner khas Semarang juga dipenuhi pengunjung. Hal ini berpotensi mendongkrak pendapatan asli daerah Kota Semarang.

Pemerintah Kota Semarang juga berencana menggandeng pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) supaya bisa turut berpartisipasi dalam rangkaian Semarang 10K.

Dalam Semarang 10K tahun ini, Rana berhasil mencapai personal best atau catatan waktu terbaik pribadi untuk lari 10 kilometer, yakni 54 menit. ”Tadi finis 54 menit, catatan waktu terbaik sebelumnya itu 56 menit. Jalannya tidak terjal, datar, jadi enak kalau mau mengejar personal best,” tuturnya.

Nurhadiansyah (28), pelari dari Bandung, Jawa Barat, juga berhasil memecahkan rekor pribadinya dalam Semarang 10K. Pada ajang ini, dia bisa mencatatkan waktu 61 menit. ”Alhamdulillah, tidak menyangka bisa personal best. Sebelumnya, personal best saya untuk 10 kilometer itu 64 menit,” katanya.

Nurhadiansyah menuturkan, dirinya baru pertama kali mengikuti ajang Semarang 10K. Dia pun mengaku senang dengan suasana dan rute lomba lari itu yang melewati sejumlah bangunan bersejarah, termasuk di kawasan Kota Lama, Semarang.

”Rutenya keren banget melewati Kota Lama, tapi cuacanya ternyata panas banget, ya,” kata Nurhadiansyah yang telah menyiapkan fisiknya sejak tiga bulan terakhir dengan lari tiap sore.

Writer : Gus Mang
Editor : Galang